AS Pantau Erat Hubungan Erat Antara Rusia dan Korea Utara

Amerika Serikat (AS) dengan cermat memonitor perkembangan hubungan bilateral antara Rusia dan Korea Utara yang semakin erat belakangan ini. “Tidak mengejutkan bahwa mereka memperkuat hubungan ini. Ini adalah sesuatu yang kami awasi dengan serius dan akan terus kami pantau,” ujar juru bicara Mayjen Pat Ryder kepada wartawan.

AS berfokus pada kerja sama dengan negara-negara yang memiliki pandangan serupa tentang keamanan dan stabilitas global, termasuk di kawasan Indo-Pasifik, tambah Ryder.

Mengenai kesepakatan terbaru antara Rusia dan Korea Utara, di mana keduanya berjanji untuk saling memberikan bantuan militer “tanpa penundaan” jika salah satu diserang oleh negara ketiga, Ryder mengatakan dia tidak akan membahas “secara rinci” kesepakatan apa pun antara Moskow dan Pyongyang.

“Yang kita lihat di masa lalu adalah Korea Utara menyediakan amunisi kepada Rusia yang digunakan di Ukraina untuk membunuh warga Ukraina dan mendukung perang ilegal Rusia.”

“Ini jelas mengkhawatirkan bagi semua negara yang menghormati kedaulatan dan aturan hukum,” tambahnya.

Ryder menekankan bahwa kebutuhan Rusia untuk bersekutu dengan Korea Utara demi mengalahkan rakyat Ukraina menunjukkan betapa terisolasinya Rusia saat ini. “Dan fakta bahwa mereka harus mengandalkan negara seperti Korea Utara untuk memperoleh amunisi menunjukkan isolasi yang dialami Rusia saat ini,” katanya.

Ketika ditanya apakah AS menanggapi serius pertimbangan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengubah doktrin nuklir Rusia, Ryder mengatakan: “Kami belum melihat hal yang memerlukan perubahan postur kekuatan strategis kami sendiri.”

“Ini bukan pertama kalinya kami mendengar ancaman nuklir yang sembrono. Tentu saja tidak bertanggung jawab bagi negara-negara yang memiliki kemampuan seperti ini untuk membuat komentar semacam itu,” tambahnya.

Dalam kunjungannya ke Vietnam, Putin mengatakan bahwa otoritas Rusia sedang mempertimbangkan perubahan doktrin nuklir karena “pihak lawan” telah menurunkan ambang batas untuk penggunaan senjata nuklir.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *